Setelah banyak mencicipi banyak kesukesan sebagai pemain dan pelatih klub, Dollah Salleh kini berdiri di ambang kejayaan sebagai pelatih internasional di AFF Suzuki Cup, hanya enam bulan sejak ia menjadi pelatih timnas Malaysia.
KIRA VALUE EMAS KALKULATOR EMAS, AR-RAHNU, PAJAK GADAI
Kira DisiniDisematkan sebagai legenda sepakbola Malaysia, ia membentuk kemitraan produktif selama masih menjadi pemain bersama Zainal Abidin Hassan, memenangkan gelar domestik di Johor, Selangor dan Pahang dan medali emas SEA Games 1989 bersama tim nasional.
SIMPLE GOLD TESTING KIT USING ACID TEST TO CHECK GOLD PURITY
Uji Emas AndaFinal turnamen internasional baginya adalah Kejuaraan sepakbola ASEAN perdana pada 1996 ketika Harimau Malaya mencapai final, namun karena dihantam cedera, Dollah melewatkan laga final yang berakhir dengan kekalahan 1-0 dari Thailand.
Ia akan kembali menyaksikan pertandingan dari bench pemain saat kedua tim bertemu dalam final AFF Suzuki Cup 2014, namun kali ini, pria 51 tahun itu akan menjadi pemberi instruksi untuk membawa Malaysia mengangkat tropi yang kedua kalinya.
Ini menjadi kenaikan bertahap dalam jabatan tertinggi mantan striker kelahiran Malaka ini yang mulai meniti karier sebagai pelatih sejak gantung sepatu pada 1998.
Diangkat sebagai pelatih MPPJ Selangor pada 2003, ia membuat torehan prestasi setahun kemudian ketika membawa klub divisi dua itu sukses merebut Malaysia Cup, di mana mereka jadi yang pertama, sejauh ini, satu-satunya klub yang mengangkat tropi dalam kompetisi yang lama didominasi oleh tim-tim dari Negara bagian Malaysia.
Dia melanjutkan dengan memenangkan tiga gelar domestik bersama Selangor pada tahun 2005, Malaysia Cup lainnya dengan Pahang pada tahun 2013 dan memimpin PDRM menjuarai Divisi dua pada bulan Juni sebelum ia menerima peran sebagai pelatih nasional pada bulan Juli.
Sementara ia adalah pilihan yang populer sebagai suksesor K.Rajagobal, yang memimpin Harimau Malaya untuk gelar pertama AFF Suzuki Cup mereka pada 2010, bulan-bulan awal Dollah sebagai pelatih nasional berjalan kurang mulus.
Dalam persiapan menuju AFF Suzuki Cup, mereka kalah empat kali dari lima pertandingan persahabatan internasional dengan kemenangan mereka hanya diperoleh melawan tim lemah ASEAN Kamboja, yang mengarah pada pertanyaan tentang apakah ia harus tetap layak menangani timnas untuk turnamen ini.
Tekanan meningkat setelah Malaysia hanya bermain imbang 0-0 dengan Myanmar dan kalah 3-2 dari Thailand untuk berdiri di ambang eliminasi selama penyisihan grup. Namun, saat tim membutuhkan kemenangan atas Singapura untuk lolos, Dollah menunjukkan kekuatannya dalam membakar motivasi dan bakatnya untuk membuat perubahan penting pada waktu yang tepat, sehingga Harimau Malaya mencetak dua gol pada menit akhir untuk menang 3-1.
Kemampuan itu muncul ke permukaan sekali lagi dalam bentrokan semifinal, di mana Malaysia membalikkan keadaan atas Vietnam setelah kalah 2-1 di kandang sendiri pada leg pertama.
Setelah melihat timnya bermain buruk di Shah Alam, Dollah membuat enam perubahan line-up untuk pertandingan kedua di Hanoi, termasuk kesempatan memulai dari menit awal bagi penyerang veteran Indra Putra Mahayuddin. Perubahan itu bekerja dengan baik saat Indra Putra memenangkan penalti di awal dan menyiksa pertahanan Vietnam, di mana Malaysia menjaringkan empat gol di babak pertama dalam perjalanan menuju kemenangan 4-2 dan memastikan satu tempat di final.
Catatan keseluruhan Dollah dalam enam bulan pertamanya sebagai pelatih tidaklah istimewa, dengan hanya tiga kemenangan dari 10 pertandingan. Namun, mengingat sentuhan magisnya sebagai pemain dan pelatih serta kemampuannya untuk mendapatkan kinerja tepat dengan hasil dari timnya pada saat yang paling tepat, akan sangat sulit untuk tidak menuliskan peluang timnya untuk bisa mengalahkan Thailand di final dan membawa kesuksesannya di turnamen yang gagal diraihnya 18 tahun silam.
sumber – http://www.affsuzukicup.com/news-bahasa/dollah-ingin-menyentuh-emas-lagi